Baru kali ini kami menempuh perjalanan dari Jakarta ke Jombang, Jawa Timur, dengan menggunakan bis. Dengan waktu tempuh 22 jam, kami sampai di rumah Eyangnya Sofi dengan selamat. Selain ke Jombang, kami mengunjungi rumah Embahnya Sofi yang di Sukoharjo Solo, Jawa Tengah, juga naik bus. Jaraknya lebih dekat dan waktunya adalah 5 jam dari Jombang ke Sukoharjo. Terakhir, saya dan Suami pulang ke Jakarta juga naik bis. Dari Sukoharjo sampai rumah Ciputat waktunya 16 jam.
Karena musim liburan anak sekolah, maka kami yang hendak menghadiri pernikahannya om Pipin jadi nggak kebagian tiket kereta. Mau naik pesawat, kok kemahalan. Masa kami bertiga habis kira-kira Rp1.500.000,-. Sayangkan?
Akhirnya saya sambil jalan ke Point Square berdua sama Sofi mampir ke terminal Lebak Bulus. Ya, naik bis adalah alternatif terakhir kami. Selain itu juga paling murah.
Di terminal, saya mencari loket penjualan tiket bis Lorena atau Rosalia Indah. Karena tujuan kami adalah Jawa Timur, tepatnya Jombang. Hanya dua agen bis inilah yang melayani rute ke Jawa Timur. Itu pun kami hanya sampai Nganjuk untuk menuju ke Jombang. Karena Lorena menuju Blitar tidak melewati Jombang, sedangkan Rosalia Indah menuju mana saya kurang tahu. Yang pasti juga tidak lewat Jombang.
Akhirnya, dua tiket bis Lorena AC excutive pun sudah di tangan. Satu tiket harganya Rp215.000,- untuk tujuan Nganjuk jadi berdua ya Rp430.000,-. Tertera disana, nomor tempat duduk 5 dan 6. Berangkat hari Kamis tanggal 2 Juli 2009 pukul 17.00 (5 sore) dari terminal Lebak Bulus.
Bandingkan dengan tiket pesawat diatas. Untuk tiket kereta, kemarin saya lihat di koran @Rp450.000,- per orang! Waduhh waduh, mentang mentang musim liburan harganya dikatrol.
Awalnya kami membayangkan kalau naik bis pasti melelahkan. Ternyata bukan naik bisnya yang melelahkan, tapi nungguin bisnya datang dan macet yang lumayan lama trus juga hiburan video di dalam bus Lorena juga nggak asik.
Menurut jadwal yang diberikan petugas loket. Bis akan berangkat pukul 5 sore. Kamipun memesan taksi untuk berangkat dari rumah pukul 4. Pukul setengah lima kami sudah diterminal. Adegan menanti bis pun dimulai. Pukul 5 lewat sedikit, saya tanya ke petugas Lorena, katanya biasanya jam 5.30 baru masuk terminal. Kamipun ikhlas menunggu. Jam 6 kurang dikit saya tanya lagi.
“Tunggu dulu aja mbak, kmaren aja jam 1/2 7 baru dateng.” Kata petugasnya lagi.
WoTT!! buset deh! knapa kita suruh dateng jam LIMA kalo bisnya dateng jam segitu?!
Kesel sih sudah pasti. Tapi tetep kami sabar-sabarkan hati ini. Yang bikin saya dan Suami jadi gak sabar juga karena sikap Sofia. Ya, dia berulang kali bilang,”Bisnya kok lama sih…?” Berrrr kali kali. Mungkin lima menit sekali. Kamipun sibuk menenangkan dia yang mulai bosan.
Akhirnya bisnya datang juga. Tapi jam sudah menunjuk angka 7 kurang 10 menit. Dan jam 7 an bis yang kami tumpangi meluncur dengan tujuan akhir Blitar.
Di jalanan setelah keluar tol Cikampek, perjalanan kami sempat tersendat oleh macet. Penyebabnya adalah penyempitan jalan. Ya, jalur Pantura sedang bersolek. Biasalah setiap mo lebaran ya begitu. Jadinya, jalan yang seharusnya dua arah, hanya satu jalur yang digunakan untuk dua arah.
Untuk menghibur penumpang, pak kernet memutar VCD. Video klip dan lagu-lagu dangdut dari Moneta Group dan RBS. Menyebalkan sekali. Lebih banyak gak sopannya video klipnya. Yang saya sesalkan, anak saya ikutan nonton dan mendengarkan lagu-lagunya yang jorok. Saya bilang ke Sofi, “Nduk, itu tantenya yang nyanyi bajunya jelek ya? masak nggak malu ya?”, jawaban Sofi,”Iya ya mah..”. Untuk lirik-lirik lagu dan goyangannya saya bilang ke Sofi,”Sofi gak boleh lo yaa ngikutin jogetannya ma lagunya itu! jelek tuh nak.” Sofi menjawab singkat lagi, “Iya ma.”
Tapii beberapa hari kemudian, saya dan Suami mendapati Sofia joget di depan kami dengan gerakan yang baru kali ini kami lihat. Suami memandangi saya. Dia bilang, jangan-jangan niru yang di Bis! Karena bocah kecil, jadinya ya lucu. Kami pun menanyai Sofi, yang ngajarin nari gitu sapa? “Sofia sendiri!” katanya. Saya bilang saja ke Sofi, Sofi gak boleh lo ya niru-niru yang nyanyi di bis kemaren! “enggak kok Ma.” Jawabnya. Duhhhh….
Karena sebel dengan isi video dan badan sudah capek serta mata minta merem. Jam 9 malam ayah menegor supir dan kernet bisnya. Ayah minta untuk dimatikan saja TVnya, waktunya istirahat. Setelah TV mati legaa rasanya.
Jam 6 pagi harinya kami sampai di alas Roban. Jam 9 sampai di Solo, yang tinggal 1/2 jam ke rumah Embahnya Sofi. Tapi kami enggak mampir. Bis terus melaju dan mampir sarapan pukul 10 di Sragen. Akhirnya jam 2 kami sampai di Nganjuk. Di sana, om Pipin dan ame Ayu yang menjemput kami sudah menunggu.
Kamipun sampai ditujuan akhir, rumah Eyang Sofi, 2 1/2 jam kemudian.
Ternyata enak juga naek bis. Walau baru kali ini kami menempuh perjalanan selama itu, tapi kami merasa senang senang saja di dalam bis. Pantat sih panas juga waktu memangku Sofia yang bobok. Tapi kalo dinilai, bis AC excutive Lorena yang kami tumpangi ini dapat angka C+. Yang bikin C adalah hiburannya tok! Untuk makannya yang prasmanan dan enak yang bisa bikin + juga gaya nyopir pak sopir yang ngebut itu juga yang saya suka hehe. Belom B, karena tempat duduknya belum nyaman untuk kaki ayah yang panjang hehe.
Untuk perjalanan Jombang – Solo dan Solo – Jakarta akan saya tulis di postingan lain biar nggak kepanjangan.
4 tanggapan untuk “Asiknya Susur Jawa dengan Bis”
salam kenal ya.. 🙂
Yup!
Kenal salam kenal balik dr saya 🙂
duluuuu jaman masih kencan mending naik bus dibanding naik kereta selain lama ..hehhe pemandangan sepanjang jalan lebih seru dibanding pemandangan cuma sawah.
Sekarang..wah nggak pernah lagi. tapi bisa di coba tuh. nunggu raka segedhe sofi kali ya..
Piwwittt… Boleh jg tuh istilah kencannya hehe. Gini aja mbak, bawa Raka ke jawa pake pesawat, titipin disana trus kalian bedua naek bis pulang k Jakarta hehehe